Sabtu, 27 Oktober 2012
Kamis, 18 Oktober 2012
Muzjizat 25 nabi
1. Mukjizat Nabi Adam: Nabi Adam diyakini sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di bumi. Sebagai pasangan Nabi Adam adalah Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk kiri Nabi Adam.
Mereka diturunkan ke bumi karena telah berbuat kesalahan akibat godaan iblis/syetan, Adam dan Hawa dikaruniai dua pasangan putra-putri yang bernama Qabil dan Iklima, kemudian Habil dan Labuda.
Qabil bersifat kasar, sedangkan Labuda bersifat lembut, Kedua sifat inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal dalam sifat-sifat dasar manusia.
2. Mukjizat Nabi Ayub: Nabi Ayub dikenal seorang yang kaya raya dan sangat dermawan. Namun kesejahteraan ini tidak membuatnya sombong, ini yang mendorong iblis untuk menggodanya.
Allah pun menentang iblis sekiranya dia dapat meruntuhkan iman Nabi Ayub. Ujian itu pun tiba, seluruh harta kekayaan yang dimiliki Nabi Ayub habis terbakar, setelah itu Nabi Ayub terserang penyakit kulit hingga 80 tahun lamanya.
Namun dia dan istrinya yang setia, Rahmah, tetap bertawakal kapada Allah SWT. Sampai akhirnya Allah berfirman agar Nabi Ayub menapakkan kakinya ditanah. kemudian dari tanah tersebut keluar air yang dapat menyembuhkan penyakit yang dideritanya selama 80 tahun.
3. Mukjizat Nabi Daud: Figur Nabi Daud memuncak saat dia berhasil membunuh jalut, pemimpin kaum pemberontak palestina. Nabi Daud kemudian menjadi seorang raja dan berlaku sangat adil.
Di masa kerajaan Nabi Daud tumbuh kuat dan masyarakat menjadi makmur. Suatu saat Nabi Daud melarang para nelayan untuk tidak melaut di hari sabtu, namun peringatan tersebut dilanggar, sehingga terjadi bencana gempa yang menewaskan seluruh penduduk.
4. Mukjizat Nabi Dzulkifli: Sejarah menyebutkan bahwa Nabi Dzulkifli adalah putra Nabi Ayub. Dikisahkan pula bahwa dia mewarisi sifat sabar ayahnya. Suatu saat beliau ditunjuk menjadi seorang raja setelah dapat memenuhi persyaratan yang diminta.
Yaitu calon pengganti haruslah seorang yang sanggup berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan bukan seorang yang pemarah.
5. Mukjizat Nabi Harun: Nabi Harun disebut sebagai partner Nabi Musa. Dia adalah sosok yang cakap berdakwah, pandai berdiplomasi, dan penuh perhatian. Nabi Harun selalu mendampingi Nabi Musa dalam berdakwah, hingga suatu saat Nabi Musa memutuskan untuk beruzlah dan menitipkan pembinaan umatnya kepada Nabi Harun.
Nabi Harun juga sempat berjuang untuk memberantas penyembahan berhala yang dipimpin oleh Samiri, salah seorang tukang sihir kerajaan Fir'aun.
6. Mukjizat Nabi Hud: Nabi Hud tergolong dalam kaum Ad yang terhormat. kehidupan mereka serba maju dan berkecukupan, namun sayangnya mereka selalu berfoya-foya dan tenggelam dalam kehidupan fana.
Nabi Hud mengingatkan mereka untuk bersyukur dan selalu memohon kepada Allah SWT, namu mereka menolak. Akhirnya murka Allah datang dengan menurunkan azab berupa badai gurun selama 7 hari 7 malam. Kaum yang mendengarkan himbauan Nabi Hud selamat dengan berpindah ke kota Hadramaut.
7. Mukjizat Nabi Ibrahim: Nabi Ibrahim dikenal sebagai bapak para Nabi. Dia dihormati oleh pemeluk 3 agama, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Nabi Ibrahim lah yang membangun Ka'bah di kota Mekkah.
Keyakinannya yang kuat terhadap Islam dimulai dari pencariannya akan Tuhan, dia sangat tidak menerima orang-orang disekitarnya yang menyembah berhala, sampai akhirnya dia dibakar hidup-hidup, namun Allah SWT menurunkan mukjizatnya dengan menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api.
8. Mukjizat Nabi Idris: Nabi Idris diyakini Nabi pertama yang menulis dengan pena, Masyarakat terdahulu mempercayai pula bahwa ia dibawa ke surga tanpa mengalami kematian. Peristiwa itu terjadi ketika beliau berusia 82 tahun.
9. Mukjizat Nabi Ilyas: Nabi Ilyas tinggal di lembah sungai Yordan dimana penduduknya menyembah berhala, Nabi Ilyas menyuruh kepada mereka semua untuk meninggalkan berhala, namun mereka tidak mengindahkannya.
Bahkan menantang agar Tuhan yang disembah Nabi Ilyas menurunkan bencana, dan akhirnya kekeringan melanda daerah tersebut. Setelah beberapa tahun, Nabi Ilyas dapat meyakinkan kaum tersebut untuk menyembah Allah SWT.
10. Mukjizat Nabi Ilyasa: Nabi Ilyasa merupakan kerabat dekat Nabi Ilyas. Setelah Nabi Ilyas meninggal, beliau melanjutkan perjuangan Nabi Ilyas untuk menghalau penyembahan berhala yang kembali merebak di lembah sungai Yordan.
Namun kaum tersebut tidak mau mendengarkan sehingga terjadi bencana kekeringan kembali melanda mereka.
11. Mukjizat Nabi Isa: Nabi Isa adalah putra dari Bunda Maryam yang dilahirkan tanpa memiliki suami, Hal ini menimbulkan kontroversi dan hujatan bertubi-tubi kepada Maryam.
Secara ajaib Nabi Isa yang saat itu masih bayi tiba-tiba berbicara dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa penciptaan dirinya diawalai dari kedatangan malaikat jibril kepada ibunya.
Nabi Isa juga memperlihatkan banyak mukjizat lainnya ketika ia tumbuh dewasa, diantaranya membentuk seekor burung hidup dari sebuah tanah liat, menghidupkan orang mati, menyembuhkan kebutaan dan mendatangkan makanan yang semula tidak ada dan menjadi ada.
Penyelamatan Nabi Isa dari penyaliban juga merupakan salah satu bentuk mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.
12. Mukjizat Nabi Ishaq: Nabi Ishaq banyak menemani bapaknya yaitu Nabi Ibrahim dalam berdakwah menyebarkan ajaran Islam.
13. Mukjizat Nabi Ismail: Nabi Ismail dan keluarganya merupakan orang-orang yang terdahulu melaksanakan Haji. Suatu saat Nabi Ismail haus dan ibunya bolak-balik dari bukit Safa-Marwah untuk mencari air, hingga akhirnya keluar sebuah mata air zamzam.
Dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, Nabi Ismail digoda oleh Syaitan agar membatalakan niatnya. Namun Nabi Ismail tidak goyah dan melempar syaitan tersebut dengan batu. yang saat ini menjadi ritula ibadah haji, yaitu lempar jumrah.
Seperti yang kita ketahui, saat akan disembelih jasad Nabi Ismail digantikan oleh seekor kambing, yang akhirnya menjadi cikal bakal ibadah Idul Adha.
14. Mukjizat Nabi Luth: Perjuangan Nabi Luth adalah menyeru kaum sodom untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu meninggalkan homoseksual, kemudian menyembah Allah.
Pada akhirnya Allah SWT berfirman agar Nabi Luth segera meninggalkan pemukimannya dan kemudian ia menurunkan azab yang pedih kepada kaum tersebut.
15. Mukjizat Nabi Musa: Kisah pertarungan Nabi Musa dengan Fir'aun merupakan salah satu kisah yang tersohor. Dikisahkan bahwa Fir'aun merasa terancam dengan keberadaan Nabi Musa yang menyebarkan ajaran untuk mengesahkan Allah.
Mereka bertarung dan Nabi Musa memenangkannya dengan bantuan tongkatnya, kemudian ia dan kaumnya dikejar oleh pengikut Fir'aun. namun mereka berhasil lolos dengan bantuan tongkat Nabi Musa yang dapat membelah lautan.
Nabi Musa mendapat mukjizat kitab Taurat, yang dikenal dengan perjanjian lama yang berisi ajaran pokok 10 perintah Allah SWT.
16. Mukjizat Nabi Nuh: Nabi Nuh menyebarkan ajaran untuk menyembah Allah SWT. namun masyarakat menolak dan menganggapnya gila, Nabi Nuh kemudian diberikan peringatan oleh Allah bahwa akan terjadi banjir besar yang akan melanda daerahnya.
Oleh karena itu Nabi Nuh diperintahkan untuk membuat sebuah kapal, masyarakat sekitar tetap tidak mengindahkan peringatan yang disampaikan oleh Nabi Nuh. sehingga mereka akhirnya hanyut dalam banjir tersebut.
17. Mukjizat Nabi Shalih: Yang paling dikenal adalah unta betina yang keluar dari batu setelah ia memukulkan telapak tangannya. Nabi Shalih meminta kepada penduduk setempat untuk tidak mengganggu unta tersebut dan susunya boleh diperah untuk memenuhi kebutuhan penduduk miskin.
Namun kaum yang tidak menyukainya berusaha membunuh unta itu dan pada akhirnya mereka dijatuhi azab petir dan gempa.
18. Mukjizat Nabi Sulaiman: Salah satu keahlian Nabi Sulaiman yang paling menonjol adalah kemampuannya berkomunikasi dengan binatang. Dia juga merupakan raja yang sangat bijaksana, kekuasaannya bahkan mencakup bangsa jin.
19. Mukjizat Nabi Syuaib: Nabi Syuaib menyebarkan ajaran Islam di daerah Madyan, namun masyarakat Madyan menolak ajaran tersebut hingga akhirnya Allah menurunkan azab berupa petir dan kilat yang menghanguskan mereka.
20. Mukjizat Nabi Yahya: Nabi Yahya mengajarkan bahwa kebenaran harus ditegakkan dengan resiko apapun. Pada riwayatnya dicontohkan saat ia bersikeras melarang pernikahan antara seorang paman dengan keponakannya sendiri.
21. Mukjizat Nabi Ya'qub: Nabi Ya'qub adalah kakek moyang para rasul sebelum masa Nabi Muhammad. Sikap dan cara berpikirnya tentu berpengaruh kepada para rasul keturunannya, serta kaum Yahudi dan kemudian Nasrani penegak panji keesaan Allah sebelum era Nabi Muhammad SAW.
22. Mukjizat Nabi Yunus: Nabi yunus berusaha menyebarkan ajaran Allah, namun ia tidak mendapat sambutan baik dari masyarakat. Dalam perjalanannya menjauhi daerah tersebut karena khawatir akan dibunuh, kapal yang ia tumpangi diguncang topan dan diputuskan bahwa Nabi Yunus akan dikorbankan untuk ditenggelamkan ke laut demi keselamatan penumpang lainnya.
Namun mukjizat Allah tiba, Nabi Yunus dimakan oleh seekor ikan yang kemungkinan adalah ikan paus, dan ditemukan masih hidup didalam perut ikan paus tersebut.
23. Mukjizat Nabi Yusuf: Nabi Yusuf dikisahkan dalam riwayatnya sebagai seorang pria yang sangat tampan dan sangat piawai dalam memimpin negaranya. Sejak kecia dia mendapat mimpi yang tidak biasa dan ketika besar dia dapat mentakwilkan mimpinya tersebut, sehingga dia sangat dihormati oleh masyarakat sekitarnya.
24. Mukjizat Nabi Zakaria: Nabi Zakaria dan istrinya, Isya, membaktikan diri untuk menjaga Baitul Maqdis - Rumah Ibadah peninggalan Nabi Sulaiman di Yerusalem. Nabi Zakaria dikaruniai keturunan oleh Allah SWT di saat usianya sudah cukup uzur, yaitu sekitar 100 tahun, anak tersebut adalah Nabi Yahya.
25. Mukjizat Nabi Muhammad SAW: Nabi Muhammad SAW adalah Rasul terakhir, sekaligus sebagai penutup para Rasul-Rasul sebelumnya. Dia lah yang menyempurnakan ajaran-ajaran Islam.
Mukjizat yang diturunkan Allah kepadanya sangatlah banyak, salah satunya yang paling besar adalah Al-Qur'an, yang menjadi pedoman utama kehidupan manusia. Selain itu ada pula peristiwa Isra Mi'raj yang membawanya bertemu dengan Allah SWT.
Minggu, 14 Oktober 2012
Kisah Nyata di Suatu Dauroh (Perjalanan Seorang Penuntut Ilmu yang Perlu Diteladani)
Penulis : Hamba Alloh
Bismillaahirrohmaanirrohiim……..
Cerita ini saya (penulis) tulis adalah untuk memberikan ibroh
kepada kita semua khususnya saya sendiri bahwa penderitaan dan
kesusahahpayahan kita dalam menempuh jalan yang haq ini tidaklah
seberapa, bahkan jika kita bandingkan dengan para salafushalih.
Cerita yang saya ambil ini adalah kisah manusia di masa ini, dimana
sangat langka dan sulit ditemui orang-orang yang memiliki ghiroh yang
sama sepertinya dalam tholabul ‘ilm. Saya menuliskan cerita ini adalah
berdasarkan sebuah kisah nyata, dimana kisah tersebut saya dengar
sendiri oleh salah satu sumber (akhowat) terpercaya yang mengetahui
kisah tersebut…wallahua’lam. Semoga kisah ini dapat memotivasi dan
menginspirasi kita untuk lebih dapat bersemangat dalam menuntut ilmu
syar’ie…Baarokallohufiikum……
Di suatu daerah terpencil, terdapat sepasang suami istri yang sangat zuhud….mereka
belum dikaruniai seorang putra karena masih dikategorikan pengantin
yang masih baru. Perlu diketahui sang suami adalah seorang yang sangat
rajin menuntut ilmu, ia adalah seseorang yang memiliki semangat yang
sangat luar biasa untuk memperoleh ilmu. Bahkan dahulu ketika ia ingin
menikah, ia tidak mempunyai sepeser uang yang cukup untuk meminang
seorang akhowat, dan akhirnya ia menghadap kepada salah seorang ustadz
di ma’had yang saat itu ia belajar di sana hanya untuk meminta nasihat
bagaimana ia dapat menikah. Ia sangat sadar bahwa dirinya tak tampan,
dan tidak mapan dalam pekerjaan karena hampir masa mudanya dihabiskan di
ma’had. Sang ustadz pun menghargai tekadnya dan pada akhirnya membiayai
pernikahan lelaki tersebut.
Sang suami di masa mudanya adalah salah seorang murid yang diakui
kepandaiannya di ma’hadnya. Beberapa rekan dan ustadz memujinya dalam
hal keilmuannya. Suatu hari sang suami berniat ingin mendatangi suatu
dauroh di luar kota. Karena ia belum memiliki pekerjaan yang tetap
(masih serabutan-red-) maka ia dan istrinya memikirkan bagaimana caranya
agar sang suami dapat pergi untuk mendatangi dauroh tersebut walau
ekonomi mereka sangat pas-pasan. Jarak yang harus ditempuh sangatlah
jauh, sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan
penghasilan mereka untuk makan sehari-hari saja masih belum cukup. Sang
suami bukanlah seorang yang malas dalam mencari nafkah, namun
qadarallah….Allah telah menetapkan rezekinya hanya sedemikian. Walau
demikian ia tetap bersemangat dalam menjalani hidupnya.
Suatu hari istrinya yang walhamdulillah sangat qona’ah dan juga
zuhud, berinisiatif membongkar tabungan yang beberapa bulan ia kumpulkan
di kotak penyimpanannya. Qaddarallah…..uang yang terkumpul hanya Rp
10.000,-. Bayangkan wahai pembaca,,,,bahkan mata ini ingin menangis
ketika saya mengetik kisah ini….Dalam sehari kita bisa memegang uang
puluhan ribu, ratusan ribu, bahkan mungkin hingga ada yang mencapai
nominal jutaan…Dengan keistiqomahan dan kezuhudan sang istri tidak
pernah mengeluh untuk mengumpulkan 100 perak (Rp 100,-) setiap
keuntungan yang diperoleh suaminya yang tidak setiap hari ia dapatkan…..
Sang istri segera mengumpulkan uang tersebut dan berinisiatif untuk
membuatkan bekal arem-arem (bahasa jawa), yaitu sejenis nasi kepal yang
dibungkus daun pisang untuk bekal perjalanan suaminya. Hanya itu yang
dapat sang istri berikan kepada suaminya sebagai wujud cinta dan kasih
sayangnya….
Sang suami pun kemudian berangkat dengan membawa bekal dan do’a dari
istrinya untuk menuntut ilmu….Ia pergi dengan berjalan kaki…..yah!!
hanya berjalan kaki untuk menepuh jarak puluhan kilometer!!!
(wallahua’lam) Karena ia tak membawa uang sepeserpun untuk
bepergian…hanya beberapa buah arem-arem dan pakaian yang melekat di
badannya yang ia bawa ke luar kota… Subhanallooh…..
Perjalanan ia tempuh 3 hari 3 malam dengan kedua kakinya tanpa
kendaraan satupun….Akhirnya ia pun sampai di tempat dauroh dilaksanakan,
hanya dengan berjalan kaki dan berteduh di tempat seadanya selama
perjalanan…..
Dauroh akhirnya dimulai…selama dauroh ia sangat antusias untuk
mengambil ilmu yang diterimanya, ia mengambil shaf paling depan dan
dekat dengan ustadz pemateri. Namun beberapa saat kemudian ia mendapat
teguran oleh seseorang di sampingnya karena setiap beberapa menit ia
selalu meluruskan kakinya ketika materi berlangsung…hal itu tidak ia
lakukan sekali-dua kali….namun hingga beberapa kali…hingga akhirnya
orang disampingnya pun menegurnya karena menganggapnya tidak sopan….Hal
itu ia lakukan karena kakinya terasa pegal selama 3 hari 3 malam
berjalan kaki….Masyaa Alloh..
Saat istirahat pun tiba…ia berkumpul dengan ikhwan-ikhwan lain di
dapur untuk membantu berbenah….ia pun akhirnya menceritakan kisah 3 hari
3 malamnya itu kepada salah seorang ikhwan di tempat tersebut..dan
seketika membuat tercengang orang-orang yang mendengarnya…..Akhirnya
cerita itu sampai ke telinga ustadz pemateri dauroh…Ustadz pun
tercengang dengan kisah itu….dan akhirnya ustadz beserta ikhwan-ikhwan
mengumpulkan dana sukarela untuk memberikan sumbangan kepadanya…dan
terkumpulah uamg Rp 300.000,- sebagai dana bantuan untuk kepulangannya….
Subhanalloh…sebuah kisah yang mungkin sempat kita ragukan
kebenarannya, tapi Insya Alloh ini kisah nyata…..Semoga kita dapat
mengambil ibroh dari kisah ini….terakhir mari kita simak hadist berikut
ini….
“Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu agama, pasti Allah membuat mudah baginya jalan menuju surga” (HR Muslim)
Yahya bin Abi Katsir rahimahullahu ta’ala berkata, “Ilmu tidak akan diperoleh dengan tubuh yang dimanjakan (dengan santai/tidak bersungguh-sungguh).” (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abdil Barr dalam Jaami’ Bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlihi I/385, no. 554)
Semoga cerita ini dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi kita
semua terkhususnya saya sebagai penulis…..Wallahua’lam bishowab….
Nb: Jika ada kekurangan penulisan maupun kekurangtepatan alur cerita
dalam kisah ini…semua kesalahan dari penulis semata dan mohon untuk
dimaklumi karena keterbatasan ingatan dan lain sebagaianya…karena
kebenaran semuanya dari Alloh azza wa jalla semata..
Baarokallohufiikum
(Menuntut Ilmu Dien (Syar’ie)’s blog)
Yogyakarta, 9 juni 2011
Apa Sih Keajaiban Dari Berwudhu?
Wudhu adalah salah satu syariat Islam. Allah SWT memerin tahkan umat Islam untuk membersihkan diri atau berwudhu, sebelum mendirikan shalat lima waktu. (QS Al-Ma’idah [5]: 6). Sebab, wudhu merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah shalat oleh Allah.
“Allah tidak akan menerima shalat seseorang di antara kamu, hingga dia berwudhu .” (HR Bukhari No 135, dan Muslim No 224-225).
Secara umum, tujuan berwudhu adalah untuk membersihkan diri dari hadats dan najis yang menempel di badan. Seperti kencing, kotoran manusia, air liur anjing, babi, wadzi, madzi, dan lainnya. Di balik tujuan tersebut, terkandung makna yang sangat dalam. Wudhu bukan hanya sekadar untuk kebersihan, tapi juga menyehatkan, baik fisik maupun psikis (kejiwaan), baik kesehatan jasmani maupun rohani.
Dunia ilmu kedokteran telah membuktikan khasiat wudhu. Di balik ibadah yang sederhana, murah, dan mudah, bahkan terkadang dianggap sepele, ternyata terkandung hikmah yang sangat luar biasa. Wudhu menyimpan berbagai kemukjizatan yang mengagumkan. Bahkan, berapa banyak orang yang masuk Islam, karena Islam mengajarkan kebersihan dari ibadah yang bernama wudhu.
Tak salah bila Allah mewajibkan syariat wudhu ini sejak 14 abad silam kepada umat Islam. Di dalamnya terkandung hikmah dan manfaat yang sangat besar. Bahkan, bila seseorang melaksanakan dan mengerjakan wudhu dengan baik dan benar, niscaya tubuhnya akan senantiasa sehat dan terhindar dari berbagai serangan penyakit. Baik penyakit kulit, asma, kanker, pilek, sinusitis, migren, kudis, kurap, dan lain sebagainya.
Dunia ilmu kesehatan mengenal berbagai macam metode dan pencegahan penyakit. Bahkan, ribuan tahun silam, ilmu kesehatan Tiongkok mengenal istilah akupunktur, yaitu suatu metode kesehatan dengan cara tusuk jarum. Ada ribuan titik yang harus ditusuk dengan jari, jika ingin mendapatkan kesehatan yang prima. Dan tidak mudah mempelajari titik-titik itu, karena jumlahnya mencapai 4.000-5.000 titik.
Setelah akupunktur, muncul kemudian pengobatan refleksiologi, yaitu menekan titiktitik syaraf tubuh yang terletak pada kaki dan tangan. Jumlah titik refleksi di kaki dan tangan ini mencapai ratusan lebih.
Pada 1997, metode refleksi dan akunpunktur dianggap sebuah metode yang sangat rumit, karena banyaknya titik yang harus dipahami dan dihapalkan. Maka, seorang dokter yang bernama Gary Craig, asal Inggris, melakukan modifikasi teknik akupunktur yang jumlahnya mencapai ribuan itu menjadi 18 titik. Ia menyebut teori modifikasi akupunktur ala Gary Craig ini dengan nama Emotional Freedom Technique (EFT). Teknik yang digunakan untuk pengobatan adalah dengan cara mengetok (tapping).
Kemudian pada tahun 2000-an, EFT ini dikembangkan lagi oleh Ahmad Faiz Zainuddin, alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dengan nama Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Teknik yang digunakan juga dengan cara mengetok (tapping). Dan jumlah titik yang diketok itu hanya ada 14. Dinamakan SEFT karena ia menggabungkan unsur doa dan kalimat thayyibah dalam tekniknya ini.
Perintah membersihkan diri atau berwudhu, sebenarnya juga diajarkan dalam agama lainnya. Kaum Yahudi juga melaksanakan wudhu (atau yang serupa dengan wudhu) dan membersihkan diri sebelum beribadah kepada Allah. Demikian pula dalam ajaran Kristen dan Katolik. Hal ini tertulis dengan jelas dalam kitab Keluaran, Kejadian, Ulangan, dan lainnya. Bahkan, dalam ajaran kaum Sabian (Shabiin), yaitu pengikut Nabi Yahya AS, mereka juga melaksanakan wudhu sebelum shalat. Shalat kaum Sabian ini adalah menghadap ke kutub utara.
Karena itu, wudhu yang seringkali dianggap sepele, sebenarnya merupakan syariat yang harus dan wajib dikerjakan. Sayangnya, banyak orang yang tidak mengerjakannya secara baik dan benar. Padahal, dalam sejumlah hadis, Rasul SAW memerintahkan umat Islam agar menyempurnakan wudhunya. “Sempurnakanlah wudhumu, karena sesungguhnya Aku (Rasul–Red) akan mengenali kalian di hari kiamat nanti dari bekas wudhunya.”
Kamis, 11 Oktober 2012
Ternyata Hari Jum'at Itu Istimewa
Penyusun: Ummu Aufa
Muraja’ah: Ustadz Abu Salman
Saudariku, kabar gembira untuk kita semua bahwa ternyata kita
mempunyai hari yang istimewa dalam deretan 7 hari yang kita kenal. Hari
itu adalah hari jum’at. Saudariku, hari jum’at memang istimewa namun
tidak selayaknya kita berlebihan dalam menanggapinya. Dalam artian,
kita mengkhususkan dengan ibadah tertentu misalnya puasa tertentu
khusus hari Jum’at, tidak boleh pula mengkhususkan bacaan dzikir, do’a
dan membaca surat-surat tertentu pada malam dan hari jum’at kecuali
yang disyari’atkan.
Nah artikel kali ini, akan menguraikan beberapa keutamaan-keutamaan serta amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari jum’at. Semoga dengan kita memahami keutamaannya, kita bisa lebih bersemangat untuk memaksimalkan dalam melaksanakan amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari itu, dan agar bisa meraih keutamaan-keutamaan tersebut.
Keutamaan Hari Jum’at
1. Hari paling utama di dunia
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain:
- Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihissallam dan mewafatkannya.
- Hari Nabi Adam ‘alaihissallam dimasukkan ke dalam surga.
- Hari Nabi Adam ‘alaihissallam diturunkan dari surga menuju bumi.
- Hari akan terjadinya kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah
hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam
dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu
juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu
dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan
kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)
2. Hari bagi kaum muslimin
Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umt Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan
sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa dan
nasehat-nasehat, serta do’a.
Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah
menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada
hari sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan
kami dan memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami
akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari
penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi
sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
3. Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari hari-hari
Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari
jum’at adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi
Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul
Adha di sisi Allah, pada hari jum’at terdapat lima peristiwa,
diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga
Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang mana jika seseorang
meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang
haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang
malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia
dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)
4. Waktu yang mustajab untuk berdo’a
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari jum’at lalu beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang
muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah
Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)
Namun mengenai penentuan waktu, para ulama berselisih pendapat.
Diantara pendapat-pendapat tersebut ada 2 pendapat yang paling kuat:
a. Waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat jum’at
Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’” (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah menguatkan pendapat di atas. Sedangkan Imam As-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud adalah ketika shalat didirikan.
b. Batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘ashar
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari
jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon
sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan
oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu
tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud)
Dan yang menguatkan pendapat kedua ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, beliau mengatakn bahwa, “Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya.”
5. Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan jum’at sebelumnya
Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci
semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari
rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua
orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat
yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan
seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya
yang terjadi) antara jum’at tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)
Amalan amalan yang dianjurkan pada hari jum'at
1. Memperbanyak shalawat
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Perbanyaklah
shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan
dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling
banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi dengan sanad shahih)
2. Membaca surat Al Kahfi
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.” (HR. Al Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
3. Memperbanyak do’a (HR Abu Daud poin 4b.)
4. Amalan-amalan shalat jum’at (wajib bagi laki-laki)
- Mandi, bersiwak, dan memakai wangi-wangian.
- Berpagi-pagi menuju tempat shalat jum’at.
- Diam mendengarkan khatib berkhutbah.
- Memakai pakaian yang terbaik.
- Melakukan shalat sunnah selama imam belum naik ke atas mimbar.
Saudariku, setelah membaca artikel tersebut semoga kita bisa
mendapat manfaat yang lebih besar dengan menambah amalan-amalan ibadah
yang disyari’atkan. Sungguh begitu banyak jalan agar kita bisa meraup
pahala sebanyak-banyaknya sebagai bekal perjalanan kita di akhirat
kelak. Wallahu a’lam.
Minggu, 07 Oktober 2012
Kenapa harus Malu ?
Selasa, 18 September 2012 oleh Ustadz Abdul Basith
Ada apa dengan para pejalan kaki ? sebenarnya dinding tembok itu menundukkan pandangan, kuda kuda pun ikut merunduk dengan para pejalan kaki itu, dinding saja selalu di tutup dengan cat cat agar terlihat menarik tidak di buka begitu saja. Dinding terkadang lebih sopan dan lebih santun dari para pejalan kaki yang tidak tahu malu, tidak menjaga aurotnya. Inilah sifat malu yang baik. Malu melanggar syari’at. Malu tidak pake kerudung. Itulah kenyataan yang di alami oleh dinding yang bertengger termenung melihat para pejalan.
Atau di tiang masjid yang menyanggah atap sambil menoleh kebawah dan ikut tersenyum mendengarkan kajian, dengan ketenangan dan konsentrasi untuk mendapatkan manfaat, kalau seandainya punya tangan dan kaki seperti halnya manusia akan datang membawa alat tulis untuk menulis setiap kalimat yang bermanfaat. Kalau orang-orang yang duduk di bawah tiang itu malu untuk membawa buku, malu mencatat, malu duduk didepan, malu untuk bertanya, malu menulis pertanyaan. Jelas ini malu yang tidak di anjurkan.
Maka malu yang bersumber dari kekuatan iman tidak akan pernah mengeluarkan tenaga dan fikiran untuk melanggar agama, sedangkan malu yang bersumber dari keimanan akan mengerti dan bisa menempatkan malu pada posisinya.
Benarlah apa yang di sabdakan oleh Nabi sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar Radliallahu anhuma beliau Nabi, bersabda :
الــــحيــا ء مــن الإ يــــما ن :ٍ[ متفق عليه ]
“Malu itu dari ke imanan” (HR. Bukhori dan Muslim)
Kenapa kita harus malu, karena malu selalu mengiringi seseorang untuk dekat dengan Rabb, selalu menuntun untuk berbakti dan beramal, malu selalu meredam nafsu yang menggelora untuk berbuat yang tidak baik, malu adalah tempat berteduh dan bersandar tatkala jiwa tergoyang oleh derasnya arus syahwat dan kencangnya gelombang kemaksiatan.
Malu adalah perahu yang kokoh untuk mengantarkan pada keimanan, melewati syahwat yang menghancurkan, malu selalu memberi kedamaian bagi para pemiliknya. Semoga kita selalu berasmara dengan malu dalam mengarungi lembar lembar kehidupan dunia, dengan tinta malu kita bisa menggores di lembar lembar itu dengan, dakwah, tarbiyah, amal.
Mana Yang Di Dahulukan? Menghafal Al-Qur’an atau Belajar Ilmu Agama?
1 September 2012 - Abdullah Hadrami ,Hit 1407
Menghafal Al-Qur’an itu adalah
kebaikan akan tetapi tidak wajib, sedangkan belajar ilmu agama seperti
ilmu tauhid, aqidah, ilmu tentang wudlu, shalat dan semisalnya adalah
hukumnya wajib.
Kaidah, yang wajib di dahulukan daripada yang tidak wajib.Orang yang meninggal dunia dalam keadaan tidak paham ilmu tauhid, aqidah, ilmu tentang wudlu, shalat dan semisalnya adalah berdosa.
Sedangkan orang yang meninggal dunia dalam keadaan tidak hafal Al-Qur’an tidaklah berdosa.
Kalau bisa dilakukan keduanya secara bersamaan maka ini adalah lebih afdlal.
Ini adalah kesimpulan dari fatwa para ulama. Semoga jelas dan bermanfaat.
Jumat, 05 Oktober 2012
Cahaya Dalam Wudhu
1) Minattauwabinah => Cahaya Ahli taubat
2) Minammutotohirinah => Cahaya Kesucian
3) Minalibadikassholihin => Cahaya Ahli Ibadah
Disetiap wudhu, kita dibersihkan dari dosa-dosa, makanan haram dan hal-hal yang menghalangi rahmat Allah disetiap langkah kita. Wudhu yang sperti ini dapat kita dapatkan bila kita menjaga dan melakukan wudhu denga sebaik-baiknya dan yang paling penting menjaga berbagai syariat yang terkandung dalam wudhu tersebut.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam Besabda :
" sekiranya orang itu baik wudhu nya maka baiklah orang itu "
Artinya disini Rasul Allah menjamin orang yang dapat menjaga wudhu nya adalah orang yang baik dan mampu menjaga dirinya dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Subbahana Wata Ala.
Setiap gerakan dalam wudhu dilakukan 3 kali yaitu 1 wajib dan 2 sisanya adalah sunnah ( muakkad ) yaitu sunnah yang mendekati wajib ini di dasarkan pada 3 cahaya diatas yaitu basuhan pertama menggambarkan cahaya taubat , kedua cahaya kesucian dan ketga cahaya ahli ibadah selain atas dasar 3 cahaya tadi sebuah riwayat menjelaskan bahwa dalam wudhu juga menggarbarkan pembedahan Rasullah yang dilakukan 3 kali selama Rasul hidup.
Jadi jagalah wudhu kalian sesungguhnya wudhu itu sangat penting untuk kalian.
Langganan:
Komentar (Atom)




